Rabu, 08 April 2015

Wirausaha Tangguh

 Pengertian

Wirausaha dalam bahasa sansekerta terdiri dari kata wira dan usaha, wira artinya manusia unggul, teladan, bebudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan/pendekar kemajuan, dan memiliki keagungan watak, sedangkan usaha adalah melakukan kegiatan usaha..Wirausaha tangguh adalah wirausaha yang memiliki semangat, sikap, prilaku dan kemampuan kewirausahaan yang cukup baik untuk mendirikan, memiliki dan mengelola perusahaan yang resikonya cukup besar dan kegiatan usahanya cukup komplek.Mereka adalah orang orang yang kreatif dan inovatif dalam mengembangkan peluang-peluang usaha menjadi kesempatan usaha yang menguntungkan dirinya dan masyarakat konsumennya. Mereka bukan sekedar orang yang memiliki keterampilan berbisnis, namun juga memiliki kepemimpinan pribadi yang tinggi, baik tercermin dari daya juang yang tinggi, kesabaran dalam menghadapi berbagai tantangan, dan toleransi terhadap ketidakmenentuan
Ciri ciri wirausahawan yang tangguh

Dalam rangka menjadi seorang wirausahawan yang tangguh, seseorang harus memiliki beberapa ciri tertentu antara lain sebagai berikut:
  1.  Memiliki keberanian untuk mengambil risiko dalam menjalankan usaha.
  2. Memiliki daya kreasi, imajinasi dan kemampuan yang tinggi untuk menyesuaikan diri dengan keadaan.
  3. Memiliki semangat dan kemauan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi.
  4. Mengutamakan efisiensi dan penghematan penghematan biaya.
  5. Memiliki kemampuan untuk memotivasi bawahan atau partner usaha agar mempunyai kemampuan tinggi.
  6. Memiliki cara analisis yang tepat, sistematis dan metodologis.
  7. Tidak konsumtif, selalu menanamkan kembali keuntungan yang diperoleh, baik untuk memperluas usaha yang sudah ada maupun menanamkannya pada usaha-usaha yang baru.
  8. Memiliki kemampuan dalam menilai kesempatan yang ada serta membawa teknik-teknik baru dalam mengorganisasi usaha-usahanya secara tepat dan efisien.

Langkah Menjadi Wirausaha Tangguh

Tips mengembangkan jiwa dan pola pikir sebagai wirausaha / enterpreneurship yang tangguh agar berhasil mengembangkan usaha yang dirintis.
1. Memperluas Pengetahuan.
2. Membina Networking.
3. Berpikir untuk memulai bisnis yang kecil dan sederhana.
4. Kreatif dan Inovatif.
5. Memiliki Sikap Positif.
6. Sukses itu harus diperjuangkan dan penuh pengorbanan.
7. langsung praktek agar usaha yang di ingin kan dapat terwujud

Sektor-Sektor yang Dapat Dimasuki Wirausaha


Secara umum, bidang usaha yang dapat dimasuki untuk menjadi wirausaha adalah sektor ekonomi formal maupun nonformal.

a. Sektor Ekonomi Formal

Sektor ekonomi formal adalah kegiatan yang terhimpun dalam suatu bentuk badan usaha, baik dalam BUMS, BUMN, maupun Koperasi. Ada beberapa kelebihan dan kelemahan dalam sektor ekonomi formal yaitu:

Kelebihan dalam sektor ekonomi formal sebagai berikut.

1) Memiliki izin resmi dari pemerintah.

2) Secara hukum dilindungi oleh negara.

3) Sumber pendapatan negara.

4) Menyerap tenaga kerja.

5) Memiliki tempat kedudukan tetap.

6) Sebagai tempat pengalihan teknologi.

Sedangkan kekurangannya adalah sebagai berikut.

1) Membutuhkan modal yang besar.

2) Tidak semua orang sanggup mendirikannya.

b. Sektor Ekonomi Informal

Kegiatan ini mencakup usaha perorangan yang berskala kecil, namun jika dikelola dengan baik akan mendapatkan nilai ekonomi yang cukup tinggi. Sektor ekonomi informal ini paling banyak menyerap tenaga kerja.

Ada beberapa kebaikan dan kelemahan dari sektor ekonomi informal.

Kelebihan dalam sektor ekonomi informal sebagai berikut.

1) Tidak ada izin usaha resmi.

2) Modal relatif kecil.

3) Siapa saja dapat mendirikannya.

4) Tidak memerlukan keahlian.

5) Dapat menyerap tenaga kerja.

6) Merupakan kebiasaan.

7) Keuntungan langsung dinikmati.

Sedangkan kelemahan dalam sektor ekonomi informal adalah sebagai berikut.

1) Sulit mendapatkan pinjaman.

2) Kurang mendapatkan perlindungan hukum.

3) Lemah dalam manajemen.

4) Kelancaran usaha kurang terjamin.

5) Lamban untuk maju.



 Sumber : http://iqmaislamiati.blogspot.com/2011/03/kewirausahaan.html

Rabu, 01 April 2015

Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)




Laporan Kimia
Hukum kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAvZ1ERKbQnjLqUIPhW9mR4yZWYCe3nZY1P1qMAcoz3enT9BGC3tB9Hvmt6AySwhMbo8WgMU1wbAf7T_mfe26TpJ1zpCyGMyDJTdJcJ99DA-J1ctEj0m44kEII1OOAhcg0K4PFiTuapeS4/s1600/lavoisier.jpg


Description: http://rumushitung.com/wp-content/uploads/2013/09/percobaan-hukum-kekekalan-massa.gif



Tujuan:
·       Membuktikan hukum kekekalan massa (hukum lavosier).
·       Agar dapat memahami dan mengerti Hukum kekekalan massa.
·       Dapat menyimpulkan hasil dari praktikum tentang hukum kekekalan massa.
·       Merumuskan kembali tentang hukum kekekalan massa dalam bidang ataupun alat dan bahan yang lain.
·       Mengetahui manfaat aplikasi hukum kekekalan massa (hukum lavoisier).
·       Dapat mengetahui penyimpangan hukum kekekalan massa.

Dasar Teori
hukum kekekalan massa (hukum lavoisier) adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan konstan meskipun terjadi berbagai macam proses di dalam sistem tersebut (dalam sistem tertutup massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (tetap/konstan)). Pernyataan yang umum digunakan untuk menyatakan hukum kekelan massa adalah massa total sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.

Alat dan Bahan
o  tabung erlenmeyer
Description: G:\praktek kimia\IMG_2669.JPG
o  tabung reaksi
Description: G:\praktek kimia\tabung reaksi kecil.JPG
o  Sumbat







o  1 buah neraca
Description: https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcReSlnwAtdi6Rc7vqp28-sG2AOjzKBkOG6oXNO6lj08WMjAaebJ
o  Corong
Description: C:\Users\User\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\20150331_074630.jpg
o  Gelas ukur
Description: D:\.data tyas\New folder (3)\20150331_074058.jpg
o  Gelas kimia
Description: G:\praktek kimia\IMG_2706.JPG
o  1 buah balon
Description: D:\.data tyas\New folder (3)\20150331_073811.jpg
o  Spatula
Description: G:\praktek kimia\spatula.JPG
o  Pipet Kecil
Description: G:\praktek kimia\pipet.JPG
o  Larutan NaOH 25 mL
Description: G:\praktek kimia\naoh.JPG
o  Larutan CuSO4 10 mL
Description: G:\praktek kimia\cuso4.JPG
o  Larutan CH3COOH (asam cuka)
Description: G:\praktek kimia\ch3cooh.JPG
o  Padatan NaHCO3 (soda kue)
Description: G:\praktek kimia\nah03.JPG

Langkah kerja Percobaan Pertama
1.    Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum
2.    Takar soda kue sebanyak ±2-3 sendok kecil lalu masukan ke dalam balon.
Description: G:\praktek kimia\IMG_2676.JPG
3.    Masukan cuka ke dalam labu erlemeyer ±1/3 dari bagian labu eremeyer lalu timbang menggunakan neraca.
Description: G:\praktek kimia\IMG_2680.JPG
4.    Tambahkan massa balon yang telah diisi oleh soda kue ke dalam erlenmeyer yang telah diisi oleh cuka lalu timbang massa (perhatikan, jangan satukan terlebih dahulu soda kue dengn asam cuka. Menimbangnya, cukup hanya dengan menaruh balon diatas labu erlenmeyer).

Description: G:\praktek kimia\IMG_2699.JPG

5.    Masih diatas neraca masukkan soda kue yang ada didalam balon ke dalam labu erlenmeyer dan catat massanya.
Description: G:\praktek kimia\IMG_2700.JPG
6.    Bandingan massa labu erlenmeyer sebelum dan sesudah bereaksi.


Langkah kerja Percobaan Kedua
1.      Isi labu erlenmeyer dengan NaOH sebanyak 25 Ml
Description: G:\praktek kimia\IMG_2680.JPG
2.      Ambil tabung reaksi kosong dan isi dengan CuSO4 10 Ml
Description: G:\praktek kimia\IMG_2689.JPG
3.      Masukkan tabung reaksi kedalam labu erlenmeyer
Description: G:\praktek kimia\IMG_2690.JPG

4.      Tutup labu erlenmeyer dengan sumbat
Description: G:\praktek kimia\IMG_2693.JPG
5.      Timbang labu erlenmeyer beserta isinya, isi di dalam tabung reaksi jangan sampai tumpah
Description: G:\praktek kimia\IMG_2704.JPG
6.      Catat massanya dalam tabel pengamatan
7.      Miringkan labu erlenmeyer hingga cairan CuSO4 tumpah dan tercampur rata dengan cairan NaOH
8.      Timbang kembali tabung setelah direaksikan
Description: G:\praktek kimia\IMG_2705.JPG
9.      Catat massa hasil pencampurannya ke dalam tabel pengamatan

Pengolahan Data

Massa sebelum reaksi
Massa sesudah reaksi
NaHCO3+ CH3COOH
83.0 gr
83.0 gr
CuSO4 + NaOH
122.3 gr
122.3 gr

Analisis
1.     Bagaimana suatu kejadian dapat dikatakan reaksi kimia? Apa saja ciri-cirinya?
Jawab: Reaksi kimia adalah suatu proses dimana zat-zat baru yaitu hasil reaksi, terbentuk dari beberapa zat aslinya, yang disebut pereaksi. Biasanya suatu reaksi kimia disertai oleh kejadian-kejadian fisis, seperti perubahan warna, pembentukan endapan, atau timbulnya gas
2.     Reaksi apa yang terjadi dalam percobaan tersebut? Tuliskan persamaannya!
Jawab:
percobaan pertama :
soda kue (NaHCO3) direaksikan dengan asam cuka (CH3COOH) menghasilkan gas CO2, berarti telah terjadi reaksi kimia yang  mengakibatkan terbentuknya gas dengan cara perubahan kimia, karena menghasilkan jenis zat baru. Hal ini dibuktikan melalui pengamatan ketika dicampurkan antara soda kue asam cuka dan terjadinya percampuran, sehingga balon yang tadinya kecil menjadi besar, karena disebabkan gas CO2 dari  hasil reaksi tersebut.
percobaan kedua :
NaOH yang tidak berwarna dicampurkan dengan CuSO4 berwarna biru, dan hasil campurannya adalah biru tua dengan endapan
3.     Apakah massa suatu zat sebelum dan sesudah reaksi sama? Kenapa hal tersebut dapat terjadi? Jelaskan!
Jawab :
Menurut hukum kekekalan massa (hukum lavoisier), massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi. Jadi massa suatu zat sebelum dan sesudah reaksi memiliki hasil yang sama. Karena massa dapat berubah bentuk tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
4.     Sebanyak 20 gram kalsium dibakar dengan oksigen menghasilkan kalsium oksida sebanyak 23,4 gram. Berapa massa oksigen yang bereaksi?
Jawab :

Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan, kami dapat mengetahui tata cara/prosedur cara untuk mereaksikan suatu senyawa. Dan pada pereaksian suatu senyawa dapat disimpulkan bahwa suatu reaksi dapat diketahui dengan cirinya antara lain perubahan warna, suhu dan menghasilkan endapan.
Setiap zat kimia bila direaksikan memiliki sifat dan bentuk yang berbeda dari awal zat tersebut. Reaksi yang terjadi pada suatu zat berbeda tergantung zat tersebut direaksikan dengan zat yang  bagaimana. Mereaksikan suatu zat kimia dapat dengan dibakar, diaduk, bahkan dapat dengan didinginkan tergantung pada zat yang direaksikan.

Referensi
§  Buku Kimia terbitan Erlangga Kelas X
§  LKS Kimia kurikulum 2013 semesrter genap kelas X
§  Buku Kimia Kts 2006 kelas X